Believe
Photo by: Airla Zuli (05/08/2016 Taman Nasional Bali Barat)
"Hei...siapa orang paling berharga di hidupmu?" Lelaki itu bertanya kepada seorang gadis yang tengah duduk disampingnya. Sejenak tak terdengar jawaban. Tapi, lelaki itu masih menunggu.
"mmm...ayah dan ibuku, mungkin." Jawab gadis itu lirih.
"Mungkin?" Tanya lelaki itu heran.
"..." Gadis itu tak menjawabnya.
"Lalu, adakah orang yang paling kau percayai?" Lelaki itu bertanya lagi.
"Entahlah." Gadis menjawab dengan ragu.
"Aku tidak mengerti." Kata lelaki itu kemudian.
Gadis itu mendengus pelan. "Kau tahu apa arti percaya?" Tanyanya kemudian kepada lelaki disampinya itu. lelaki itu hanya menelengkan kepalanya meminta penjelasan.
"Percaya berarti kau rela menggantungkan hatimu kepada sesuatu atau seseorang, dan kau tidak keberatan menereima konsekuensi yang kemungkinan akan terjadi." Jelas gadis itu.
"Lalu?" Tanya lelaki itu masih tak mengerti.
"Dengan begitu kau juga siap untuk terluka dan menangis untuk hal yang kau percayai. Tetapi aku tidak." Lanjut gadis itu penuh penekanan.
"Lalu, kau dan aku. apa hubungan kita? aku pikir kita adalah dua orang yang saling percaya?" Tanya lelaki itu dengan sedikit kecewa.
Gadis itu mengangkat kedua sudut bibirnya membentuk sebuah senyum tipis. "Terimakasih sudah percaya padaku. Tapi, maaf aku tidak bisa." katanya dengan penuh penyesalan, lalu ia menunduk dalam -dalam.
"Aku rasa bukan begitu seharusnya." Kata lelaki itu kemudian sambil tersenyum hangat. "Mungkin aku memang tidak tahu seberapa dalam luka yang telah kau alami akibat percaya pada sesuatu atau seseorang. Dan aku tidak keberatan jika kau belum bisa percaya padaku. Tapi, setidaknya kau harus percaya pada dirimu sendiri." Lanjutnya.
Gadis itu mendongak, menatap kearah lelaki disampingnya yang masih tersenyum hangat kepadanya. Perlahan gadis itu pun tersenyum.
"Ketika kau merasa seakan seisi dunia tengah berpaling darimu atau kau merasa seperti semua orang tengah mengacuhkanmu dan semua yang kau percayai meragukanmu, yang perlu kau lakukan hanyalah percaya pada dirimu sendiri.Karena hanya kau yang tahu jalan mana yang sanggup kau tempuh. Dan ingatlah, bahwa kau hidup untuk dirimu sendiri bukan untuk orang lain."
"Hei...siapa orang paling berharga di hidupmu?" Lelaki itu bertanya kepada seorang gadis yang tengah duduk disampingnya. Sejenak tak terdengar jawaban. Tapi, lelaki itu masih menunggu.
"mmm...ayah dan ibuku, mungkin." Jawab gadis itu lirih.
"Mungkin?" Tanya lelaki itu heran.
"..." Gadis itu tak menjawabnya.
"Lalu, adakah orang yang paling kau percayai?" Lelaki itu bertanya lagi.
"Entahlah." Gadis menjawab dengan ragu.
"Aku tidak mengerti." Kata lelaki itu kemudian.
Gadis itu mendengus pelan. "Kau tahu apa arti percaya?" Tanyanya kemudian kepada lelaki disampinya itu. lelaki itu hanya menelengkan kepalanya meminta penjelasan.
"Percaya berarti kau rela menggantungkan hatimu kepada sesuatu atau seseorang, dan kau tidak keberatan menereima konsekuensi yang kemungkinan akan terjadi." Jelas gadis itu.
"Lalu?" Tanya lelaki itu masih tak mengerti.
"Dengan begitu kau juga siap untuk terluka dan menangis untuk hal yang kau percayai. Tetapi aku tidak." Lanjut gadis itu penuh penekanan.
"Lalu, kau dan aku. apa hubungan kita? aku pikir kita adalah dua orang yang saling percaya?" Tanya lelaki itu dengan sedikit kecewa.
Gadis itu mengangkat kedua sudut bibirnya membentuk sebuah senyum tipis. "Terimakasih sudah percaya padaku. Tapi, maaf aku tidak bisa." katanya dengan penuh penyesalan, lalu ia menunduk dalam -dalam.
"Aku rasa bukan begitu seharusnya." Kata lelaki itu kemudian sambil tersenyum hangat. "Mungkin aku memang tidak tahu seberapa dalam luka yang telah kau alami akibat percaya pada sesuatu atau seseorang. Dan aku tidak keberatan jika kau belum bisa percaya padaku. Tapi, setidaknya kau harus percaya pada dirimu sendiri." Lanjutnya.
Gadis itu mendongak, menatap kearah lelaki disampingnya yang masih tersenyum hangat kepadanya. Perlahan gadis itu pun tersenyum.
"Ketika kau merasa seakan seisi dunia tengah berpaling darimu atau kau merasa seperti semua orang tengah mengacuhkanmu dan semua yang kau percayai meragukanmu, yang perlu kau lakukan hanyalah percaya pada dirimu sendiri.Karena hanya kau yang tahu jalan mana yang sanggup kau tempuh. Dan ingatlah, bahwa kau hidup untuk dirimu sendiri bukan untuk orang lain."
Komentar
Posting Komentar